Notification

×

Iklan

Iklan

Suami Biadap Bakar Istri Hidup-Hidup, Pesan Terakhir Korban: Mak, Jangan Dendam, Ya Sudah Terjadi Ya Sudah

28 October 2021 | 10:50 WIB Last Updated 2022-05-19T03:33:10Z
Suami Biadap Bakar Istri Hidup-Hidup, Pesan Terakhir Korban: Mak, Jangan Dendam, Ya Sudah Terjadi Ya Sudah
Suami Biadap Bakar Istri Hidup-Hidup, Pesan Terakhir Korban: Mak, Jangan Dendam, Ya Sudah Terjadi Ya Sudah

SADIS - Seorang istri dibakar oleh suaminya sendiri pada saat orang tengah tertidur pulas pada dini hari. Ia mengalami luka bakar yang sangat parah karena perbuatan suaminya itu, hingga korban akhirnya meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit.

Setelah menjalani perawatan sebulan lebih, Rani Andriani (20), korban pembakaran suaminya, Junanda alias Nanda (21), menghembuskan nafas terakhir, Jumat malam, 19 Maret 2021.

Rani Andriani dibakar hidup-hidup oleh Nanda, Minggu dini hari, 31 Januari 2021, karena dituduh selingkuh. Informasi yang berhasil dihimpun tribun-medan.com, Rani dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Jalan Rahayu, Pasar VI Tembung, Kecamatan Percutseituan.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, mendiang menitipkan pesan menohok pada sang ibu, Supriyati alias Yati.Saat ditemui www.tribun-medan.com, Yati yang duduk di ruang tengah rumahnya di Jalan Sederhana, Gang Bakung 32, Pasar VII Tembung, Kecamatan Percut Seituan begitu lesu.

Wajahnya kuyu, dan kedua matanya sembab.Ketika diajak berbincang, Yati menceritakan bahwa putrinya itu sempat meninggalkan pesan atau wasiat sebelum meninggal dunia.

"Anak saya bilang, Mak, jangan dendam ya. Yang sudah ya sudah. Kakak enggak mau mamak dendam dengan apa yang terjadi. Kakak sudah memaafkan (suaminya). Mamak juga ya," kata Yati kemudian tangisnya pecah, Sabtu (20/3/2021) siang.

Saking sedihnya, Yati sempat terdiam beberapa saat. Bibirnya bergetar, dan Yati menutup rapat kedua matanya tatkala menceritakan pesan anaknya itu.

"Sebelum pergi, Rani meminta maaf kepada saya. 'Maafin kakak ya mak'. Begitu ucapnya berkali-kali kepada saya," terang Yati.

Pascadibakar suami, Rani Andriani sempat dibawa ke Rumah Sakit Mitra Medika. Dari sana, Rani Andriani dirujuk ke RSUD Deliserdang.

Karena perlu mendapatkan perawatan yang intensif, Rani Andriani kemudian dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan. Di RSUP HAM Medan, Rani Andriani sempat satu minggu dirawat.

Yati pun bercerita bagaimana Rani Andriani begitu tersiksa menahan sakit akibat luka bakar yang dideritanya.

Saat suster memasang alat bantu pernafasan, Rani Andriani merintih kesakitan.

Yati yang selalu mendampingi putrinya itu sempat tak kuasa menahan tangis.Meski kondisi ini pahit, namun Yati harus menguatkan diri.

Dia tidak ingin merusak mental Rani Andriani yang perlu dukungan dari pihak keluarga. Selama proses perawatan, Yati pun pontang-panting mencari dana.

No comments:

Post a Comment